One million US women to wear hijab for Iraqi woman killed in California















Shima Alawadi adalah salah seorang korban Islamophobia di AS. Alawadi adalah ibu dari lima anak yang ditemukan bersimbah darah di rumahnya di El Cajon, California, pada tanggal 21 Maret, setelah dipukuli dan ditemukan tergeletak dalam genangan darah. Di sampingnya ada sebuah catatan yang mengatakan "kembalilah ke negaramu, kamu teroris". Dia meninggal pada hari Sabtu 24 Maret.
Akibat kejadian itu, muncul dukungan melalui Facebook yang mengagendakan pengumpulan satu juta wanita non-Muslim di Amerika Serikat yang akan memakai jilbab sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap Shaima Alawadi, seorang imigran Irak yang secara brutal dibunuh di rumahnya pada bulan Maret, akibat Islamophobia.
Banyak wanita non-Muslim di Amerika Serikat telah memposting foto-foto diri mereka mengenakan jilbab pada akun Facebook 'One Million Hijabs for Shaima Alawadi'. Akun tersebut kini telah didukung lebih dari 10.000 orang sampai dengan pengamatan MuslimDaily.Net pada tanggal 2 April.
Jean Younis, manajer kantor di Gereja Advent Bonita Valley di National City, California, mengatakan ia akan memakai jilbab Islami untuk mendukung keluarga dan teman-teman Shaima Alawadi pada hari Ahad, menurut sebuah artikel terbaru yang diterbitkan oleh Washington Post.
Manajer kantor gereja 59 tahun itu adalah salah satu dari sekian banyak wanita non-Muslim yang telah menyatakan solidaritas terhadap Shaima Alawadi.
Selain dukungan terhadap Shaima, ada juga demonstrasi "jilbab dan hoodie" di beberapa perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Gagasan "hoodie" merupakan bagian dari bentuk dukungan atas Trayvon Martin, seorang remaja hitam yang ditembak mati oleh seorang relawan pemantau lingkungan di Florida pada 26 Februari.

Satu juta wanita non-Muslim di Amerika Serikat akan memakai jilbab sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap Shaima Alawadi, seorang imigran Irak yang secara brutal dibunuh di rumahnya pada bulan Maret, akibat Islamophobia. [baca: Tantangan Muslim di Tengah Islamophobia di AS, Sampai Kapan Berakhir?]
Banyak wanita non-Muslim di Amerika Serikat telah memposting foto-foto diri mereka mengenakan jilbab pada akun facebook 'One Million Hijabs for Shaima Alawadi'. Akun tersebut kini telah didukung 10.000 orang hingga tanggal 2 April.
Jean Younis, manajer kantor di Gereja Advent Bonita Valley di National City, California, mengatakan ia akan memakai jilbab Islami untuk mendukung keluarga dan teman-teman Shaima Alawadi pada hari Ahad, menurut sebuah artikel terbaru yang diterbitkan oleh Washington Post.
"Saya mengharapkan reaksi, tapi itu intinya. Perlu dibahas," kata Younis.
Manajer kantor gereja 59 tahun itu adalah salah satu dari banyak wanita non-Muslim yang telah menyatakan solidaritas terhadap Shaima Alawadi.
Alawadi, ibu dari lima, ditemukan bersimbah darah di rumahnya di El Cajon, California, pada tanggal 21 Maret. Dia meninggal pada hari Sabtu 24 Maret, setelah dipukuli dan ditemukan tergeletak dalam genangan darah di samping sebuah catatan yang mengatakan "kembali ke negara anda, anda teroris".
Ada juga demonstrasi "jilbab dan hoodie" di beberapa perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Gagasan "hoodie" mengacu pada pembunuhan Trayvon Martin, seorang remaja hitam ditembak mati oleh seorang relawan pemantau lingkungan di Florida pada 26 Februari.
"Mereka berdua tewas karena cara mereka dilihat dan itu sangat salah," kata Younis.
Tidak hanya Trayvon Martin dan Shaima Alawadi yang menjadi korban kejahatan kebencian di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
Pada tanggal 24 Maret, mahasiswa 19 tahun, Kendrec McDade ditembak dan dibunuh oleh dua perwira polisi Pasadena di Los Angeles County, California. Kepala Kepolisian Pasadena, Phillip Sanchez mengatakan sebanyak "delapan tembakan" ditembakkan ke arah McDade.
Tertarik ingin menjadi pendukung Shaima Alawadi sekaligus bentuk perlawanan terhadap Islamophobia? Silakan klik Fan Page One Million Hijabs for Shaima Alawadi.
اين تارنما در تيرماه سال1384 به بهانه سالروز حادثه سقوط هواپيماي ايراني توسط ناو وينسن آمريكايي در خليج فارس تاسيس شد و همانطور كه از اسم آن معلوم است درصدد معرفي تروريست حقيقي است و به عنوان نمونه مصاديق مختلف تروريسم و موارد آشكار نقض حقوق بشر توسط تروريستهاي بينالمللي را خبررساني ميكند و گاهي تحليلهايي از جريانهاي تروريستي در آن اطلاعرساني ميشود.